Buat Onar di Yobar, Seorang Pria Dalam Pengaruh Miras di Amankan Polisi

Seorang Pria dalam pengaruh minuman keras membuat onar di sekitar tempat hiburan Yobar hingga hingga menganggu warga setempat dan para pengendara yang hendak melntas. Jumat (28/2)


Lelaki berbadan kekar tersebut terlihat terus berteriak mengeluarkan kata - kata umpatan dan tengah jalan dekat tempat hiburan malam Yobar, dengan keadaan siap menyerang.

Tindakan tak lazim dari lelaki tersebut membuat Warga masryakat dan para pengendara kendaraan yang akan melintas menjadi terganggu dan panik sehingga tak berani melitas, terlihat beberapa kendaraan terpaksa melakukan putar balik arah kendaraan demi menghindari amukan serta hal - hal lain yang tidak diinginkan dari lelaki yang sedang dalam pengaruh minuman keras tersebut.

Tak lama berselang, terlihat Anggota dari Satuan Polres Merauke langsung mendatangi tempat kejadian guna mengamankan pelaku dengan menggunakan mobil patroli, dan langsung mengangkut lelaki tersebut tanpa melakukan banyak perlawan.

Terlihat juga ada seorang pria separuh baya menggunkan baju putih yang terus melakukan pembelaan dan meminta perlindungan kepada polisi agar melindungi pria mabuk yang hendak di bawa ke kantor poisi itu.

"Polisi jangan pukul dia, ingat jangan ada yang tangannya sentuh dia biar sedikit, dia bukan orang penjahat. Ucap lelaki paruh baya itu",

Wartawan yang hendak meliput kejadian itupun dihardik oleh Pria Paruh Baya itu.

"Wartawan, Ko stop rekam - rekam, sa kasih picah koe punya Hp nanti. Ucap lelaki paruh baya tersebut dengan nada yang kasar.

Tak lama berselang terlihat polisi kembali mengamankan seseorang pria lagi, yang duduga menjadi dalang kemarahan lelaki mabuk itu, sehingga terjadi keonaran yang menganggu warga setmpat dan pengguna lalu litas.

Wartawan RmolPapua tidak dapat mengambil informasi lebih banyak informasi di tempat kejadian karena di halang - halangi oleh lelaki separuh baya yang sepertinya merupakan tokoh masyarakat diwilayah tersebut.

Salah seorang warga yang kebetulan sedang berada dilokasi sempat mengatakan jika warga yang menghalang - halangi itu adalah salah satu tokoh masyarakat di salah satu kampung di Merauke.

"Dia itu salah satu kepala kampung pak", ucap warga yang tak mau disebutkan namanya itu.

Sepanjang jalan didekat tempat huiburan Yobar itu memang bukan tempat baru bagi para pelaku kriminal melaksanakan aksinya.

Pada bulan oktober tahun 2019 juga pernah terjadi penikaman kepada seorang Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri Merauke hingga meninggal dunia, uniknya lagi karena korban di tikam pada siang hari saat hendak pulang dari kampus menuju rumahnya.