Rencana Peralihan Pembelian Dari Beras ke Gabah Menimbulkan kekhawatiran Bagi Petani

Rencana peralihan pembelian dari beras ke Gabah menimbulkan kekhawatiran bagi petani. Pasalnya, imbas dari diberlakukan rencana ini petani merasa sangat dirugikan.


Seorang petani asal Semangga 2, Bapak Narto mengungkapkan rasa kekhawatiran terhadap rencana pemberlakukan peralihan pembelian dari beras ke Gabah.

"Menurut saya jika itu diberlakukan dan harga pembelian gabah perkilo 4500 ribu rupiah, maka jelas sangat merugikan kami petani, sebab biaya produksinya pada mahal, belum lagi ada permainan harga di Mitra dengan alasan kualitas, kita mau tidak mau tetap jual saja karena ada biaya hidup yang kita tanggung" Ungkapnya kepada Reporter RMOL Papua, Sabtu (18/4).

Menurutnya ketika Bulog hanya membeli gabah, maka kerugian yang didapatkan dari petani adalah dedak bukan lagi milik petani, selain itu harganya pun menurun drastis.

"Ya, isu yang beredar gabah yang akan dibeli seharga 4500 ribu rupiah untuk mitra dan 5300 untuk Bulog. ini sangat merugikan petani, baru dedak yang dihasilkan tidak dapat diambil oleh kita. Sedangkan pembelian dalam bentuk beras dengan harga 7.200/7.300 saja kita masi rugi" Kata Petani Asal Semangga ini

Dirinya meminta kepada Bupati Merauke agar dapat memberikan kebijakan yang memihak kepada masyarakat sebab petani adalah benteng pertahanan pangan di Kabupaten Merauke.

"Pak Bupati jangan berikan kami ketidakjelasan, coba buat aturan yang berpihak kepada masyarakat, walaupun Bupati bilang konsisten berikan solusi yang baik saya masi belum yakin" Tegas Narto Kepada Reporter RMOL Papua

Ditempat lain, Petani Asal Kurik, Ibu Sisri mengungkapkan hal senada dengan Bapak Narto bahwa jika itu diberlakukan akan merugikan petani.

"Kita rugi kalau seperti itu karena biaya sarana produksinya mahal baru kalau hujan kualitasnya bisa diragukan pihak penggiling" Katanya kepada Reporter RMOL Papua.

Mewakili suara masyarakat Kurik dirinya mengharapkan agar pemerintah serius melihat nasib petani agar petani bisa sejahtera.

"Harapan kita pemerintah serius, pupuk nya jangan telat, beras kalau bisa dibeli semua" Pungkasnya