Tiba di Gogiyai, Kapolda Papua Ungkap Fakta Penganiayaan Brutal Supir Truk

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol. Paulus Waterpau tiba di Dogiyai pada minggu pagi (01/3) menggunakan pesawat Airfast Indonesia PK-OCJ dari bandara Moses Kilangin, Timika, guna mencari melhat dan mencari fakta terkait kasus kecelakaan ganda yang berakhir dengan penganiyaan brutal kepada seorang supir truk bernama Yus Yunus pada minggu (23/2) yang kemudian viral dan dikecam banyak pihak, sebab penganiayaan brutal dilakukan di hadapan aparat bersenjata lengkap.


Setibanya di TKP tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan supir truk kapolda menerima penjelasan langsung dari Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Nabire AKP. Hendra Kurniawan terkait kronologis kejadian serta upaya - upaya yang telah dilakukan oleh anggota Polres Nabire bersama anggota Mapolsek Kamu.

Kasat Lantas Polres Nabire AKP. Hendra Kurinawan kepada Kapolda di TKP terkait kecelakaan yang terjadi, bahwa memang benar telah terjadi kecelakaan ganda terjadi pada hari minggu (23/2) yang menewaskan seorang pnggendara motor bernama demianus mote akibat menabrak seekor Babi dan menyerempet bamper mobil truk yang dikemudikan saura Yus Yunus dari arah berlawanan. Terangnya

Selanjtnya terkait kasus penganiayaan yang dilakukan dihadapan aparat bersenjata lengkap hingga menuai kecaman keras dari berbagai elemen masyrakat dijelasan oleh Wakapolsek Kamu dan Danpos Brimop kepada Kapolda secara langsung di TKP.

Berdasarkan penyampaian Wakapolsek Distrik Kamu dan Danpos Brimob, saat mendatangi TKP mereka secara bersamaan mobil Patroli Polsek dan mobil Brimob menerobos masuk melewati rumput - rumput dimana jalan ke TKP sudah dipalang dan dijaga banyak masyarakat.

Dalam penyampaian tersebut dikatakan bahawa aparat telah berupaya untuk melindungi supir truk tersebut, yang dimana posisi supir sudah berada dipinggir jalan dan sudah dikerumuni massa yang sangat banyak.

"kami berupaya mengevakuasi supir ke dalam mobil patroli namun dengan situasi massa yang mulai brutal sehingga supir truk tersebut terseret dari dalam mobil, sehingga kami memberikan tembakan peringatan sesuai perintah Wakapolsek dan situasi massa semakin brutal" terangnya dalam laporan itu.

Kemudian mereka melihat jika massa sudah tidak takut dengan senjata dan mereka berupaya mendatangi anggota brimob yang membawa senjata laras panjang, sehingga anggota diperintahkan agar menjauh dari masyarakat, karena massa yang datang menggunakan senjata tajam parang dan besi panjang.

Kembali dijalaskan setelah supir truk dikeroyok hingga terjatuh kemudian massa membubarkan diri dan kami meminta bantuan untuk menyiapkan mobil ambulance untuk mengevakuasi korban Sdr. Demianus Mote ke Puskesmas namun ditolak oleh pihak keluarga, selanjutnya polisi mengevakuasi korban supir truk ke dalam mobil Patroli untuk dibawa ke puskesmas.Pungkasnya