Komunitas Merauke peduli yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial di undang dalam rapat dengar pendapat yang di adakan oleh DPRD Kabupaten Merauke, Kamis (16/6).
- Beras Mahal, Masyarakat Boven Digoel Diminta Manfaatkan Pangan Lokal
- SP2020 Lanjutan Mulai Mei Hingga Akhir Juni, BPS Papua: Responden Beri data Akurat
- Komitmen Serius Pj Bupati Mappi untuk Sukseskan Pemilu 2024
Baca Juga
Menurut Charles Gomar selaku koordinator Merauke peduli saat diwawancarai RMOL Papua mengatakan bahwa Relawan Merauke Peduli diundang pada rapat tersebut guna menyampaikan dan memberikan data-data Masyarakat Merauke yang berhasil mereka kumpulkan.
Data tersebut adalah data masyarakat Merauke yang saat ini terjebak kebijakan Pembatasan Sosial dan tidak bisa kembali ke Merauke.
"Dalam rapat tersebut Merauke Peduli menyampaikan dan memberikan data-data yang telah terkumpul sampai dengan minggu kemarin ada sekitar 241 orang," Ucapnya.
Menurut lelaki yang juga merupakan pimpinan PT. Sumber Mandiri Jaya ini bahwa dari data yang diterima, bahwa sebagian besar masyarakat Merauke yang terjebak PSBB di luar kota Merauke adalah masyarakat Merauke dengan pekerjaan tidak tetap.
Sehingga pada umumnya masyarakat Merauke yang terjebak di luar Merauke saat ini mengalami kesulitan dalam biaya untuk bertahan hidup di luar Merauke.
"Dari data yang diterima hampir sekitar 60 persen itu adalah mereka yang tidak punya pekerjaan tetap, sehingga dari data yang diterima dan diolah lagi ada dua kesulitan utama yang dihadapi yaitu semakin menipisnya biaya kehidupan disana diantaranya karena harus menanggung biaya kos atau sewa rumah dan juga kehidupan sehari-hari," pungkasnya
- Sirkuit Grass Track Mappi: Langkah Nyata Dukungan Pemerintah Terhadap Olahraga Lokal
- Bupati Hengki: Aspirasi Masyarakat Sesnuk Akan Dicanankan Dalam Proker Pemda Boven Digoel
- Staf Ahli Bupati Boven Digoel Minta Hormati Perda Pelarangan Miras, Hingga Perda Baru Terbit