Pemuda Katolik Komisariat Cabang Merauke Desak Pemerintah Segera Respon Aksi Masyrakat Marind

Pemuda Katolik Komisariat Cabang Merauke melakukan konferensi guna menanggapi isu politik yang kian memanas di Kabupten Merauke belakangan ini, hingga menimbulkan aksi unjuk rasa dari berbagai kalangan pemuda  asli Marind.


Kegiatan konferensi Pers ini dilakukan langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua II Pemuda Katolik Komisariat Cabang Merauke, Eligius Mahuse dan Agustinus Wianimo di dampingi langsung oleh Pastor Johanes Kandam, bertempat disekretariat pemuda Katolik di Kompleks Pasar Baru Merauke. Kamis (20/8)

Dalam Konferensi Pers nya Ketua Pemuda Katolik Eligius Mahuze mengatakan bahwa pemuda Katolik sudah harus angkat bicara dalam menyikapi keadaan perpolitikan yang terjadi di Kabupaten Merauke hingga menyebabkan berbagai elemen Pemuda Marind terpaksa harus melakukan aksi unjuk rasa belakangan ini.

“Kita Tahu bersama bahwa beberapa hari in ada aksi unjuk rasa yang dilakukan di lakukan oleh Pemuda Marind yang intinya meminta agar Bupati dan Wakil Bupati memimpin Papua Selatan adalah orang Marind.” Ucap lelaki yang juga berprofesi sebagai Jurnalis dan Presenter Senior di Kabupaten Merauke ini.

Dirinya berkata sebenarnya dirinya tak ingin berbicara jauh tentang penolakan Bupati dan Wakil Bupati Non OAP ini, tapi kali ini Pemuda Katolik menempatkan diri sebagai penyambung lidah dan suara masyarakat kecil, maka dirinya berharap agar dalam hal ini Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dapat dengan segera menanggapi apa yang disampaikan oleh rekan-rekan dari Mahasiswa dan Pemuda Marind.

Dalam kesempatan yang sama juga turut angkat bicara Pastor Johanes Kandam, menytakan dirinya sebagai Pastor asli Papua Selatan meminta kepada Pemerintah agar dapat mendengar aspirasi dari para Pemuda dan Masyarakat  Papua Selatan.

“Kami dari Gereja tidak suka untuk ada keadaan yang tidak kondusif kita ingin bahawa damai, bahwa cinta kasih ini selalu terjalin agar masyarakat kita dapat hdup harmonis, tenang, dan rukun, dan bagi saya salah satu caranya agar dapat harmonis, tenang, dan rukun yaitu dengan mendengar aspirasi ini.” Ucapnya

Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua II Pemuda Katolik Komisaiat Merauke, Agustinus Wianimo mengatakan bahwa demi keamanan masyarakat maka dirinya mendukung aspirasi dari teman-teman yang meminta agar kepala daerah harus Orang Asli Papua.

Perlu untuk di parhatikan situasi Merauke saat ini, dimana pada tahun 2020 ini kita menjelang Pemilihan Kepada Daerah, di sisi lain juga kita sedang memasuki masa akhir otonomi khusus dan juga dalam posisi menunggu keluarnya hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil, sehingga kita harus bersama-sama menjaga keamanan bersama, dan pada intinya kami mendukung aspirasi dari teman-teman untuk Kepala Daerah pada kesempatan ini adalah Orang Asli Papua.