Sebelum Menyebar Video Skandal Mahar Politik, Pelaku Sempat Lakukan Pemerasan Pada Anggota Tim Hermes

Hendrikus Mahuze dan tim kampanyenya akan segera mengambil langkah hukum terkait dengan penyebaran video yang menuding dirinya telah melakukan suap atau transaksi mahar politik kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disalah satu hotel di Jakarta.


Dirinya mengatakan bahwa saat ini timnya telah mengantongi identitas dari pelaku penyebar video tersebut, sehingga pihaknya akan segera menempuh langkah hukum, selain itu juga dirinya dan pihak dari PKS juga turut merasa dirugikan sehingga akan dilakukan langkah hukum secara bersama-sama dengan tim kualisi.

Cuplikan video skandal mahar politik yang menghebohkan Masyarakat Merauke

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kualisi yaitu partai PKS yang  pada prinsipnya mereka juga merasa dirugikan, sehingga juga akan diambil langkah-langkah hukum bersama-sama dengan tim kualisi karena kita berbicara Hendrikus Mahuze adalah bakal calon yang didukung oleh kualisi seperi itu.” Tegasnya

Ia mengatakan sebelum video tersebut disebarkan, pelaku sebelumnya ternyata telah melakukan upaya pemerasan terhadap beberapa orang tim Hermes namun tidak digubris sehingga video tersebut kemudian sengaja disebar dengan judul yang merugikan pihaknya.

“Terkait oknum yang unggah video ini adalah orang yang sama, yang sempat melakukan pemerasan terhadap teman-teman saya, sehingga saya pikir ini yang dilakukan oleh oknum tersebut untuk mendapatkan sesuatu.” Ucapnya

Atas insiden ini Hendrikus Mahuze meminta kepada seluruh masyarakat Merauke, Tim, dan Relawan untuk tetap tenang dan tidak perlu terlalu menanggapi segala tudingan terkait video tersebut, karena menurutnya video itu terlalu dipolitisir oleh oknum-oknum tertentu.

“Saya menyampaikan kepada seluruh masyrakat di 20 Distrik, 179 Kampung, 11 Kelurahan dan juga kepada seluruh simpatisan Hermes maupun relawan yang tersebar di Kabupaten Merauke, Pertama saya mengingatkan bahwa berita atau video yang keluar tidak perlu untuk ditangggapi karena video itu saya pikir terlalu dipolitisir oleh oknum-oknum tertentu.” Pungkasnya