Melakukan Doa Bersama di Libra, GMKI dan GAMKI Merauke Berharap Papua Selalu Damai

Aksi Doa Bersama Seluruh Denominasi Gereja di Kabupaten Merauke dilakukan di Menolak Segala Bentuk Pelanggaran HAM di Tanah Papua


Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) melakukan aksi doa bersama disekitaran Lingkaran Brawijaya Merauke. Selasa (29/9)

Tujuan dari kegiatan doa bersama ini salah satunya untuk mendoakan pendeta Yermias Zanambani yang meninggal dunia tertembak di Kabupaten Intan Jaya pada tanggal 19 September 2020 yang lalu.

Aksi doa bersama ini juga lanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap sikap penolakan segala bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia di Tanah Papua yang dilakukan oleh GMKI, GAMKI, dan Seluruh Denominasi Gereka di Kabupaten Merauke.

Ketua DPC GMKI Merauke Elsye Titihalawa ketika diwawancarai oleh Reporter Rmol Papua dirinya bersama teman-teman dari GMKI dan GAMKI melakukan kegiatan doa bersama ini untuk medoakan Almarhum Pendeta Yermias Zanambani yang meskipun sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku penembakan terhadap belum diketahui.

“Tujuan dari kegiatan ini yang pertama kita ingin mendoakan Almarhum Bapak Pendeta yang kita ketahui sendiri bahwa sampai sekarang pelaku dibalik kejadian ini, apakah itu Kelompok Kriminal Bersenjata ataukah aparat TNI, sehingga tujuan utama kita datang kesini adalah kita mendoakan semoga Negara ini baik-baik saja dan tetap kondusif.” Ucapnya

Sementara ditempat yang sama ketua DPC Gamki Merauke Reindhard Taigernan mengatakan bahwa GAMKI Merauke melakukan pernyataan sikap untuk meminta pemerintah secara tegas menindak segala pelanggaran HAM yang terjadi diatas tanah Papua, terkhsus terhadap kasus penembakan yang terjadi di kabupaten Intan Jaya.

“Yang jelas ini pernyataan sikap memohon kepada  pemerintah untuk secara tegas menindak segala pelanggaran HAM yang terjadi di atas tanah Papua secara khusus kepada Pendeta yang terjadi penembakan di Intan Jaya beberapa waktu lalu.” Pungkasnya