Badan Pendapatan Daerah menggelar kegiatan launching elektronifikasi transaksi pembayaran pajak dan retribusi daerah.
- Ekspor Akhir Tahun 2021, Provinsi Papua Lepas 5 ton Tepung Terigu ke PNG
- Erick Thohir Tunjuk Wahyu Suparyono jadi Dirut Bulog
- Semarakkan HUT RI 79. Tukar Poin di MyPertamina Dapatkan Berbagai Promo Menarik
Baca Juga
Kegiatan launching elektronifikasi transaksi pembyaran pajak dan retribusi daerah kali ini juga digelar bersamaan dengan kegiatan festival kopi dan kuliner yang diselenggarakan di halaman kantor Bapeda Merauke. (19/11/2022)
Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke, Ruslan Ramli mengatakan bahwa dirinya berharap kedepan transaksi pemerintah daerah baik pendapatan maupun pajak sudah tidak lagi menggunakan uang tunai.
Sehingga dirinya menargetkan pada tahun 2025 target transkasi pemerintah daerah sebanyak 75% tidak lagi menggunakan tunai.
Sehingga akan lebih efisien, mudah, dan akuntable serta dapat dipertanggung jawabkan, serta meminimalisir berbagai resiko yang lain yang terjadi bisa saja terjadi jika menggunakan pemnayaran tunai.
"Harapan kita kedepan di Kabupaten Merauke, mulai dari usaha kecil yang paling mikro sampai usaha besar, mari kita hindari transaksi tunai. Apalagi dengan adanya wabah pandemi yang terjadi selaa 2 tahun terakhir, tentu dengan adanya tranksanksi non tunai ini dapat meminimalisir penyebarannya, itu hanya alah satu manfaat." Ujarnya.
Sementara dikesempatan yang sama, Kepala Badan Pendapatan Dearah Kabupaten Merauke, Dra. Majinur, M. Si mengatakan melalui aplikasi yang telah diperbarui dan telah melakukan kerja sama MoU, sudah bisa melakukan transaksi di perbankan baik pajak dan retibusi daerah.
"Tentu ini arahnya tata kelola keuangan, kedepan orang tidak perlu bawa dompet lagi, bawa dompet tapi isinya HP", ujar Dra. Majinur, M. Si.
- Mentan SYL Didampingi Kapolri Sigit Lepas Ekspor Pertanian Rp 14,4 Triliun ke 124 Negara
- Ekspor Akhir Tahun 2021, Provinsi Papua Lepas 5 ton Tepung Terigu ke PNG
- BI Jangan Naikkan Suku Bunga, Daya Beli Masyarakat Masih Lemah