Dalam perkembangan dunia keilmuan, titik nol berkembang menjadi istilah titik tunggal atau disebut juga dengan asas tunggal dunia ilmu. Asas tunggal dunia ilmu mencakup semua ilmu pengetahuan, yang dimaksud adalah ilmu ekonomi, sosial, politik, bahasa, sastra, agama dan lain sebagainnya. Tidak ada dikotomisasi dalam ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama, semuanya berasal dari Tuhan semesta alam.
- Memahami Perjuangan dan Ekistensi DPRK Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2021 dan PP No.106 Tahun 2021
- PP GMKI Dukung Menag Yaqut Menghapus Rekomendasi FKUB dalam Pendirian Rumah Ibadah
- Wartawan Sejati, Tidak Ikut Bingung dengan Hingar Bingar Politik
Baca Juga
Objek kajian sains dan Islam pada dasarnya menggabungkan bagian-bagian yang terpisah dalam satu kesatuan. Dalam terminologi lain, integrasi diartikan utuh atau menyeluruh. Integrasi juga bukan hanya sekedar menggabungkan pengetahuan sains dan agama atau memberi batasan norma kehidupan. Lebih dari itu, Integrasi adalah usaha dalam mempertemukan cara pandang, cara berpikir, dan bertindak antara sains, teknologi dan islam.
Sains, menurut Baiquni, adalah himpunan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh sebagai konsensus para pakar, melalui penyimpulan secara rasional mengenai hasil-hasil analisis yang kritis terhadap data pengukuran yang diperoleh dari observasi pada gejala-gejala alam. Sedangkan teknologi adalah himpunan pengetahuan manusia tentang proses-proses pemanfaatan alam yang diperoleh dari penerapan sains, dalam kerangka kegiatan yang produktif ekonomis.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Peradaban Islam memiliki ciri-ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan penyelidikan ilmiah yang sistematis. Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains dan teknologi.
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan sains dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun disisi lain sains dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Gagasan Islamisasi sains dan teknologi bertujuan agar sains dan teknologi dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Epistemologi Islam tersebut pada hakikatnya menghendaki, bahwa sains dan teknologi harus mengakui adanya nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Manusia yang beriman dan bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi, menjaga, memelihara, melestarikan, keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekologi dan bukan untuk kerusakan di bumi. Pada dasar nya sains dan teknologi dalam Islam di arahkan untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan. Sains dan teknologi merupakan alat atau media bukan tujuan. Untuk itu diperlukan upaya untuk menyertakan nilai-nilai ke dalam sains dan teknologi yang disebut dengan Islamisasi ilmu pengetahuan.
Penulis : Hadi Y. Sabuku
- Masyarakat dan Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan
- REKOGNISI ORANG ASLI PAPUA
- Ramai-ramai Menghajar Firli Bahuri