Juru bicara Deklarator pemekaran Provinsi Papua Barat Daya menyesalkan peryataan oknum mantan kepala daerah yang di duga melontarkan kata kata rasis saat pertemuan bersama Wakil Menteri Dalam Negeri, Jhon Wempi Wetipo, Anggota Komisi 2 DPR RI, Komaruddin Watubun dan Ketua Komite I DPD RI, Filep Wamafma di Gedung Lambert Jitmau beberapa waktu lalu.
- Enam Personil Polres Lanny Jaya Jalani Sidang Kode Etik
- Usai Jalani Pemeriksaan 2 Jam, KPK Bawa Lukas Enembe ke RSPAD
- Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Merauke Berhasil Mengamankan Pelaku Pencurian di Polder Kodim
Baca Juga
Menurut, Yanto Amus Ijie, ia menyayangkan peryataan yang di alamatkan kepada anggota DPR RI Dapil Papua, Komaruddin Watubun tersebut
Seharusnya peryataan, Lanjut Tokoh Muda itu katakan tidak boleh disampaikan di hadapan publik apalagi di pertemuan resmi yang dihadiri pejabat, tokoh, dan masyarakat Se Sorong Raya
Semua orang di Papua ini tahu, semua orang di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tahu bahwa Komarudin Watubun sangat berjasa sekali untuk kepentingan pembagunan di tanah Papua yang telah mengabdi selama 25 tahun untuk orang-orang di Papua
“ mantan walikota menyebut bahwa, Bapak Komarudin Watubun anggota DPR RI asal Dapil Papua tapi dia bukan orang asli Papua, ini kan peryataan yang menyinggung perasan orang, merendahkan harkat dan martabat orang di depan umum
Peryataan ini, kata Yanto Ijie akan merusak hubungan baik dari tokoh-tokoh yang selama ini membangun hubungan baik dengan anggota DPR RI dapil Papua itu khususnya tokoh-tokoh di wilayah Sorong
“ Seperti bapak almarhum Yap Salosa, almarhum Decky Asmuruf mereka ini punya hubungan baik dengan bapak Komarudin Watubun dan kemudian Peryataan ini menjadi ukuran bahwa orang orang tokoh di Sorong raya ini otaknya rasis, tidak boleh, kami ini nasionalis tegak lurus tidak membedakan siapa siapa, apalagi merendahkan di forum-forum resmi, tidak boleh,” tegas Yanto
Yang harus di ingat, Lanjut Yanto Ijie Komarudin Watubun bukan hanya datang sebagai anggota DPR RI Komisi II tapi ia juga merupakan ketua dewan kehormatan di Partai DPP PDI Perjuangan.
“ Kami menyampaikan permohonan maaf kepada kakak kami, Abang kami Komaruddin Watubun dan kami tegaskab bahwa itu peryataan pribadi bukan peryataan dari kami tim Deklarator maupun tim presidium PBD,” kata dia
Komaruddin Watubun, Kata Yanto Ijie merupakan salah satu tokoh selain memperjuangkan pembangunan ia juga yang berhasil memperjuangkan undang undang otonomi khusus jilid 2 di pemerintah pusat,
Walaupun mendapatkan penolakan di daerah, Komaruddin Watubun secara Arif dan bijaksana dapat meredam terjadinya konflik ini yang kemudian akhirnya menghasilkan otonomi khusus yang di kenal dengan undang undang nomo 2 tahun 2022 tentang Otonomi khusus, perubahan atas undang undang nomor 21 tahun 2021.
Komarudin Watubun juga punya andil memperjuangkan hadirnya Provinsi PBD di Komisi II DPR RI.
“ Sehingga marilah sebagai pimpinan daerah atau mantan pimpinan daerah, atau tokoh-tokoh di Sorong raya ini marilah saling menghormati dan menghargai,” kata Yanto Ijie
Peryataan yang di duga rasis ini tentunya juga sangat membuat ia kecewa. Sebagai anak muda, Kata Yanto Ijie sebagai orang intelektual muda masyarakat asli Sorong raya, ia kecewa dengan sikap tokoh kami.
Ia berharap kedepan para tokoh-tokoh harus berkomunikasi dengan baik, mantan kepala daerah juga ia berharap harus beretika dalam berkomunikasi jangan merendahkan harkat martabat orang di depan publik, itu tidak boleh itu melanggar etika
Komaruddin Watubun, Selain ketua dewan kehormatan DPP PDIP kita harus jaga komunikasi dengan baik karena kita orang Sorong raya nanti punya kepentingan jangka panjang dengan nya. .pertemuan di Gedung LJ saat ini menjadi konsumsi publik.
Mewakili Tim Deklarator, Yanto kembali mengatakan permohonan maaf kepada Komaruddin Watubun, Ia tegaskan peryataan tersebut bukan peryataan yang di lontarkan dari tim Masyarakat namun perbuatan oknum elite politik saja
“ itu Peryataan dari seorang elite mantan walikota Sorong 10 Tahun yang cenderung hanya ingin merebut kekuasaan dan cenderung untuk mau mendapat perhatian dan simpati dari elite-elite lainnya,” namun itu pernyataan yang Konyol dan Bunuh diri sendiri,” Kata Jubir Deklarator PBD.
- Pelaku Penganiayaan Yang Menghilangkan Nyawa Bripda Anton Telah Tertangkap, Satu Masih Buron
- Dua Tersangka Pemilik Sabu 187,5 Gram Dilimpahkan Ke Jaksa penuntut Umum
- Patroli Dialogis Polres Boven Digoel, Ciptakan Situasi Kondusif pada Tahapan Pemilu