Tim Dosen dari Unmus yaitu Dr. Yus Witdarko, S.Pd., M.T. (Jurusan Teknik Pertanian), Sadrach Luden Pagiling, S.Pd., M.Pd., dan Anis Munfarikhatin, S.Pd., M.Pd. (Jurusan Pendidikan Matematika) dengan melibatkan lima mahasiswa dari kedua jurusan tersebut melakukan observasi awal dalam rangka kegiatan riset keilmuan yang berbasis riset desa di kampung Tambat untuk kegiatan beberapa bulan kedepan. Kegiatan riset ini akan berfokus pada bidang pertanian dan pendidikan. Senin (1/2)
- Hadiri Muscab Ikami Sulsel Merauke, Jaya Ibnu Su'ud Ajak Pemuda Lestarikan Nilai Luhur Budaya
- Tanamkan Nilai Luhur Pancasila, satgas pamrahwan Yonif 756/WMS Tanamkan Nasionalisme ke Sekolah
- PPKM tidak maksimal, Korwil 12 PP GMKI dukung Lockdown
Baca Juga
Semuel Eremba sebagai Kepala Kampung Tambat menuturkan, ada beberapa potensi yang bisa diberdayakan diantaranya pada teknik pengolahan sagu baik secara modern maupun manual. Pada teknik pengolahan sagu secara modern sudah menggunakan mesin dan pada teknik pengolahan manual masih menggunakan alat dengan tenaga manusia. Selain pengolahan sagu, kegiatan bisa difokuskan ke pengolahan sumberdaya alam lain yaitu berupa hasil kebun berupa buah pisang dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Selebihnya, Yakobus sebagai pengelola pabrik sagu modern di wilayah Tambat mengungkapkan produksi
Sagu secara modern sangat tinggi permintaannya, namun ada banyak kendala yang harus dihadapi diantaranya pengambilan bahan baku, proses pengolahan khususnya pengeringan yang masih mengandalkan sinar matahari, keterbatasan dalam pengelolaan karyawan. Pada proses pengeringan menggunakan plat berupa saringan yang dapat mengurangi kadar air pada sagu yang telah diproses pada mesin pemarut.
Namun, kendalanya adalah pelat yang terbuat dari besi ini mudah berkarat sehingga rentan korosi dan akhirnya sagu yang telah diletakkan tadi menjadi rusak karena korosi dari plat. Selain permasalah tersebut, penumpukan limbah sagu yang belum terolah juga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini limbah sagu hanya dimanfaatkan warga untuk campuran pakan ternak dan belum ada proses pengolahan yang maksimal. Selain kegiatan pada bidang pertanian, kegiatan pendidikan akan melibatkan sekolah yang ada di lokasi dengan melakukan inovasi pembelajaran dengan merancang model pembelajaran khususnya pada mata pelajaran di tingkat pendidikan dasar.
Model pembelajaran yang dirancang akan melibatkan siswa secara langsung (pembelajaran kontekstual) yang akan merangsang ketertarikan mereka pada matematika dengan menyisipkan kearifan lokal khususnya di lingkungan sekitar.
Menurut kebijakan menteri saat ini, pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruang kelas saja. Pada kerangka kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan di luar kampus dengan pembelajaran langsung di tempat yang relevan dengan mata kuliah, misalnya pada mata kuliah perancangan teknik, mahasiswa dapat terlibat langsung dengan melakukan pengamatan mengenai mesin pengolah sagu dan muara dari matakuliah ini adalah mahasiswa dapat menghasilkan maupun memodifikasi alat yang telah ada. Harapan dari tim dan mitra nanti pelaksanaan riset ini dapat maksimal dan saling memberikan dampak baik antara tim periset dengan mitra kegiatan.
- Antusiasme Putra-Putri Marind Persiapan Study S1 Luar Negeri Melalui Masa Orientasi Bersama PLI
- Muhammad Jufri Rumadaul Berlayar sebagai Bagian dari Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024
- Penjabat Bupati Mappi Kirim 10 Anak Asli Mappi ke SMA Lokon Tomohon untuk Program Peningkatan SDM