Tidak ada tambahan personel dan peralatan dari luar negeri pada operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
- Nurhayati di Ping-pong Korupsi Desa Citemu
- Benny Latumahina Desak Menlu RI Untuk Serius Tangani Kasus 13 Nelayan Merauke yang Ditahan di PNG
- Briptu Christy DPO Polda Sulut Akhirnya Ditangkap di Kemang
Baca Juga
"Tak ada bantuan (peralatan dan personel) dari mana-mana," tegas Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Menurutnya, TNI-Polri saat ini tengah bekerja keras mencari keberadaan Philip.
Salah satu cara yang digunakan adalah pendekatan pada tokoh masyarakat, tokoh adat, serta pemuka agama setempat.
Langkah persuasif dikedepankan, sambung dia, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Di lapangan hanya ada TNI dan Polri. Terpenting, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," tutup Yudo.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video yang menggambarkan pilot Susi Air disandera sejumlah orang bersenjata.
Mereka mengatakan, pilot bernama Philip Mark Mehrtens itu dalam keadaan sehat. Menurut mereka, penyanderaan dilakukan sebagai jaminan negosiasi untuk kemerdekaan Papua.
- DK Diamankan Sat Narkoba Polresta Lantaran Memiliki 860 Butir Obat Keras Jenis Trihexyphenidyl
- Musyawarah Terbuka Penyelesaian Sengketa di Bawaslu, Pemohon Menghadirkan Satu Orang Saksi
- Anggota Polsek Kouh Boven Digoel, Bekuk 2 Pemuda Penyalahgunaan Narkotika Jenis Ganja