Papua Selatan Berstatus KLB Polio, Kemenkes RI Dorong Upaya Vaksinasi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Pemerintah Provinsi Papua Selatan melakukan kegiatan Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio Provinsi Papua Selatan yang bertempat di TK. Sta. Maria Fatima Kelapa Lima Kabupaten Merauke. Senin, (27/5).


Hadir dalam dalam acara ini Pj. Sekda Papua Selatan, Sekda Kabupaten Merauke, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Paud Kabupaten Merauke, Forkopimda, Kepala OPD dan seluruh tamu undangan.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine Berliana Yumiar Hutapea M.KM dalam sambutannya menjelaskan bahwa pandemi Covid 19 beberapa tahun yang lalu sudah membuat dampak yang sangat buruk terhadap upaya pembangunan kesehatan yang salah satunya merupakan program imunisasi dan Indonesia sendiri dalam cakupan imunisasi rutin khususnya polio tidak mencapai target sehingga beresiko tinggi untuk terpapar.

“Ini dibuktikan dengan terus menerusnya kita mengalami KLB Polio mulai dari tahun 2022 yang lalu mulai dari Provinsi Aceh, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan di tahun 2024 ini kita mendapatkan kasus dari Provinsi Papua Tengah, Papua Pegunungan dan terakhir dari Provinsi Papua Selatan.” Ungkapnya.

Dari data yang diterima bahwa kasus lumpuh layu ditahun 2024 dilaporkan pertama kali dari seorang anak usia 9 tahun 10 bulan di Kabupaten Mimika yang hasil pemeriksaanya terkonfirmasi polio tipe 1 sehingga dilakukan perluasan pencarian dengan mengambil spesimen tinja pada 45 anak sehat disekitar dan didapati 8 orang anak sehat positif terjangkit virus polio tipe 2, lalu juga dilaporkan dari Kabupaten Nduga anak usia 6 tahun 7 bulan dengan konfirmasi virus polio tipe 2 dan yang terakhir dari anak usia 11 tahun di Kabupaten Asmat yang juga terkonfirmasi virus polio tipe 2.

“Tentu kejadian ini sangat membebani kita bukan hanya di daerah yang sudah terpapar KLB ini tapi juga semua wilayah di Indonesia dan kita tau bahwa negara kita bersama-sama negara lain di regional asia tenggara sebenarnya sudah mendapatkan sertifikat bebas polio sejak tahun 2014 jadi kejadian-kejadian ini tentu sangat membebani sehingga kita harus berjuang bersama untuk bisa mempertahankan status bebas polio dinegara kita dan diputuskan kegiatan imunisasi tambahan polio akan kita selenggarakan total diseluruh Indonesia dan dibagi menjadi dua tahap dan tahap pertama di Tanah Papua.” Terangnya.

Perlu diketahui bahwa pencanangan polio untuk Provinsi Papua Selatan sudah berlangsung hari ini disemua Kabupaten masing-masing dan berlangsung juga di semua Provinsi di Tanah Papua dan untuk sasarannya adalah anak dengan usia satu hari sebelum ulang tahun yang ke 8, sehingga diharapkan tidak ada anak dari batas usia tersebut yang terlewatkan dan tidak mendapatkan imunisasi tambahan ini.