Kelompok separatis atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali melakukan serangan kepada warga sipil yang tengah bertugas di lokasi proyek Palapa Ring Timur yang dikelola PT Palapa Timur Telematika, di Puncak Papua.
- Hasil Pemutahiran Data Pemilih KPU Mappi Terdapat Sebanyak 86.764 Pemilih
- Demo Masak Tanpa Minyak Goreng PDIP Bukan Solusi bagi Emak-emak
- KPU Mappi Buka Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati 2024
Baca Juga
Delapan dari sembilan orang yang tengah bekerja memperbaiki sarana jaringan telekomunikasi, dilaporkan tewas dalam serangan kelompok separatis itu.
Pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengutuk keras kejadian itu. Pasalnya, serangan separatis ini mengganggu program pemerintah dalam pemerataan jaringan komunikasi.
"Kita mengecam insiden pembunuhan biadab itu, mengingat kejadian ini di tengah upaya menjalankan tugas melakukan percepatan pemerataan konektivitas digital di Indonesia dan secara khusus di Papua," kata Nuning kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/3).
Nuning menyarankan, untuk segera dilakukan dialog terbuka bersama kelompok separatis yang anti NKRI.
"Dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti NKRI, untuk ketahui apa keinginan mereka. Termasuk dialog dengan yang pro NKRI, dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda dan lainnya," katanya.
Pada sisi lain, Nuning mengapresiasi kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menangani Papua lebih humanis. Dia pun berharap, semua masalah di Papua segera selesai.
"Kita semua berharap agar separatisme Papua dapat segera dipadamkan berdasarkan hukum nasional dan hukum internasional," tandasnya.
- Buronan 8 Bulan, Tercatat 11 Kasus Teror dan kejahatan Aske Mabel Di Yalimo
- Ada Peran BIN Dalam Pembebasan Kapten Philip Mehrtens
- Pentolan KKB Tewas Ditembak Tim Gabungan TNI Polri: Ini Catatan Kejahatannya