Partai Golkar menjadi partai politik yang paling banyak dipilih masyarakat. Hal ini tergambar pada survei yang digelar Dinamika Survei Indonesia (DSI) pada 2 sampai 15 Maret 2022.
- MRP Serahkan Hasil Keterangan Keaslian Orang Papua ke KPU Papua Selatan
- Kekuatan Baru, HPP Resmi Deklarasikan Sebagai OKP Lokal Di Tanah Papua, Ini Perannya!
- Ditinggalkan Gus Yahya, Peluang Cak Imin di Pilpres 2024 Mengecil?
Baca Juga
Koordinator Survei Nasional DSI, Permadi Yuswiryanto menuturkan, tingkat preferensi publik terhadap Partai Golkar paling tinggi dari 7 partai politik yang berpeluang lolos ambang batas parlemen (parlementary threshold) 4 persen.
"Partai Golkar berhasil menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 16,1 persen. Hasil (survei) ini menunjukan peningkatan dibandingkan hasil pemilu 2019 dan survei DSI bulan Desember 2021 yang menunjukkan tingkat keterpilihan Golkar sebesar 13,6 persen," ujar Permadi dalam keterangannya, Jumat (18/3).
Di urutan kedua ada PDI Perjuangan dengan tingkat keterpilihan 14,8 persen. Kemudian ada Partai Gerindra yang mendapat suara 14,6 persen, dan Demokrat dengan tingkat keterpilihan 7,2 persen.
"Di bawahnya ada PKS 6,3 persen, PKB 5,2 persen, Partai Nasdem 5,1 persen," imbuhnya. Dikutip dari Kantor Berita RMOL. Sabtu (19/3).
Adapun partai-partai peserta pemilu 2019 yang tidak berpeluang lolos ambang batas atau di bawah 4 persen dalam survei, yaitu PAN 2,2 persen, PPP 1,7 persen, Perindo 2,1 persen, Partai Hanura 1,1 persen, PBB 1,1 persen, Partai Garuda 1,3 persen, PSI 1,1 persen, Partai Berkarya 0,8 persen, PKPI 0,2 persen.
Survei DSI ini dilakukan dengan melibatkan 2.500 responden berusia 17 tahun ke atas atau memiliki hak pilih di 479 kabupaten/kota di Indonesia. Survei ini mengguankan metode multistage random sampling, dan memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error 1,92 persen.
- Soal Kenaikan PPN, DWS: PDIP Jangan Main Drama Politik
- Seleksi CAT di Mappi: Dari Persiapan Hingga Pelaksanaan
- Libatkan Pigai, Prabowo Yakinkan Dunia pada Pembangunan dan Perdamaian Papua