Isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) menjadi satu hal yang ditolak mayoritas masyarakat. Setidaknya itu terekam dalam penelitian kuantitatif terbaru Dinamika Survei Indonesia (DSI) pada medio 2-15 Maret 2022.
- LSAK: Cara Firli Bahuri Cs Hadirkan Tersangka Sudah Tepat
- Pengamat Desak Bawaslu Usut Agenda Politik Yang Libatkan Perangkat Desa
- MRP Selayaknya Menjadi “Bapa” Bagi Semua Suku di Papua Tengah
Baca Juga
Dalam survei yang melibatkan 2.500 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih di 479 kabupaten/kota di Indonesia ini, menggambarkan antitesa big data Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam materi rilis survei yang diterima , tercatat sebanyak 86,70 persen responden tidak setuju dengan adanya penundaan pemilu.
Sedangkan untuk yang setuju dengan penundaan pemilu, DSI mencatat hanya 10,10 persen. Adapun untuk sisanya sebanyak 3,20 persen memilih tak menjawab.
"Terkait dinamika politik nasional yang diramaikan dengan keinginan orang dekat Jokowi yaitu Luhut Panjaitan dan beberapa ketua umum Parpol yang menginginkan penundaan pemilu 2024 nampak tidak terlalu menarik bagi masyarakat," ujar Koordinator Survei Nasional DSI, Permadi Yuswiryanto dalam keterangannya diberitakan Kantor Berita RMOL, Jumat (18/3).
Dalam survei kali ini DSI menggunakan metode multistage random sampling, dan memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error 1,92 persen
- Kesepian Pengawasan Pemilu Serentak 2024, Bawaslu Masih Temukan Kendala Pada Biaya Pendistribusian Logistik
- Terjadi Dugaan Pelanggar, 5 Komisioner KPU Mamberamo Raya Diperiksa Bawaslu
- Korwil III PP GMKI Antisipasi Penyebaran Hoax Jelang Pemilu 2024