Wakil Bupati Merauke, Sularso, mewakili pemerintah Daerah Kabupaten Merauke menemui para petani Petani yang melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati siang tadi. Senin (28/9)
- Komnas HAM Hadir di Boven Digoel, Tinjau Pemenuhan Hak Asasi di Boven Digoel
- Pembangunan Rumah Singgah Marga Ndiken Kezan: Wujud Kepedulian PT. Agripima Cipta Persada
- Moment Emas di HUT RI ke-78: Penghargaan untuk PNS Berdedikasi di Mappi
Baca Juga
Dalam pertemuan Pertemuan tersebut Wabub Sularso memberikan semangat serta motivasi bagi para petani Merauke yang terpaksa melakukan unjuk rasa karena merasa dirugikan akibat beras yang diproduksi oleh mereka tak kunjung terjual.
Sularso berupaya memberikan semangat bagi para petani dengan memberikan solusi dan alternatif terkait permasalahan beras yang tak kunjung terjual tersebut.
Dirinya meminta kepada Petani untuk bersabar selama 3 hari agar dirinya memikirkan dan menjawab permasalahan para petani dengan memberikan solusi.
“Sampaikan beri kesempatan 3 hari nanti setelah 3 hari tentu kita akan lihat karena yang disampaikan 10.000 ton belum tentu juga menurut saya segitu kalau pun ada kita akan upayakan untuk ambil karena barusan sebelum saya datang kesini saya juga ditelepon oleh mitra orang swasta dan juga dari kemenhan juga akan melakukan pembelian beras sehingga memang kalau sesuai dengan kualitas dan standar yang di berikan itu memenuhi syarat saya pikir tidak ada masalah.” Ucapnya
Berdasaarkan data yang didapatnya bahwa penumpukan beras milik Petani ada dikisaran 40.000 Ton, sehingga hal tersebut sudah berdasarkan estimasi musim tanam pertama, dan musim tanam kedua.
Sularso juga mengatakan bahwa permintaan petani memang harus didengar namun dalam prakteknya tetap beras yang dihasilkan oleh para petani harus sesuai dengan standart harga yang telah ditetapkan.
“Kita akan lihat kalau memang harga premium Rp.8.300 ya dibeli dengan harga Rp. 8.300 tapi terima ditempat juga sama saja. Yang dikatakan petani kalau harga dilapangan jauh lebih murah dari harga di bulog kan belum ditambah biaya transportasi, biaya pengelolaan dan biaya lain-lain makanya harga dipetani agak sedikit ada selisi dengan harga bulog tapi kalau mau tanggung biaya transportasi dan biaya lain-lain otomatis harga bagus.” Terangnya
Sehingga dirinya meminta petani untuk bersabar selama tiga hari kedepan untuk menunggu kepastian seperti nanti kondisinya,
“Nanti kita akan bicara tiga hari kedepan sehingga nanti kita bisa menyikapi seluruh keinginan petani lewat aspirasi yang disampaikan dan apa yang dilakukan pemerintah, eksekutif dan legislatif untuk kepentingan rakyat dan kalau bisa kita bela rakyat kenapa tidak dilakukan sebab itu kewajiban.” Tutupnya
- Pemateri Diklat: Peningkatan Penanganan Stunting, Harapan Pemerintah Kabupaten Mappi
- Mappi Bangkit, NU Menjadi Garda Terdepan Pembangunan Kabupaten Mappi
- Bupati Boven Digoel Minta Penyelenggara Pemilu Harus Netral