Aksi unjuk rasa dilakukan oleh sekelompok massa dari masyarakat adat, tokoh pemuda Marind dan juga keluarga korban pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Merauke. Senin (10/5)
- Lalu Lintas Terganggu, Tiga Pohon Tumbang Polimak IV Distrik Jayapura, Polisi Turun Tangan
- RSAL Merauke Bantah Lakukan Malpraktik dan Sudah Sesuai SOP
- Lagi. Pantai Holtekamp Memakan Korban, 4 Anak Tenggelam, 3 Selamat 1 Dalam Pencarian
Baca Juga
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain ketua lembaga masyarakat adat Suku Malind, Igansius Ndiken, Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Indonesia (DPD KNPI) Merauke Simon Petrus Balagaize, Ketua Himpunan Mahasiswa Marind (HMM) Arnoldus Anda, dan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Merauke Elsye Titihalawa.
Dalam tuntutannya kelompok massa menyampaikan sebanyak delapan poin tuntutan terkait dengan insiden tewasnya dua orang Narapidana asli suku Marind di lapas kelas IIB Merauke.
Pertama pihak masyarakat menyatakan sikap menutup kejahatan pembunuhan dalam insiden maut di Lapas kelas IIB Merauke.
Kedua para tokoh adat dan masyarakat Marind meminta Kapolres Merauke untuk memproses hukum para pelaku pembunuhan serta memberikan sanksi yang memberikan rasa adil bagi para keluarga korban atas hilangnya nyawa anak-anak Malind yang tidak bersalah.
Yang ketiga para tokoh adat dan masyarakat Marind menuntut pertanggungjawaban dari pihak pimpinan Lapas Merauke atas kematian Sebastian Basik Basik dan Melianus Gebze di Lapas Kelas IIB Merauke, dan menilai merupakan sebuah kejadian yang fatal akibat kelalaian dari pimpinan dan petugas Lapas.
Keempat tokoh adat dan masyarakat Marind meminta pihak Lapas untuk meminta maaf secara terbuka di media massa keterkaitan tersebut kepada pihak keluarga maupun pihak masyarakat adat.
Yang kelima tokoh adat dan masyarakat meminta kepada Bupati Merauke dan Kapolres Merauke untuk memberikan perhatian khusus atas insiden tersebut serta memberikan rasa aman bagi masyarakat Merauke agar dapat menjalankan aktivitas mencari hidup sehari-hari dalam keadaan aman nyaman dan damai.
- Gempa M 5,2 Di Papua Barat, Tidak Berpotensi Tsunami
- Pasien Usia Kehamilan 10 Bulan Dipaksa Melahirkan Normal Hingga Meninggal, RSAL Merauke Klaim Gangguan Medis Langka
- Cuaca Kian Ekstrim Warga Papua di Himbau Untuk Tingkatkan Kewaspadaan